Kamis, 06 September 2007



Aku dalam berbagai bentuk sob........

AKU SEBENARNYA……..

Lahir di Semarang, 18 September 1979 dari rahim seorang mama yang sangat baik hati, aku diberi nama Dody Eko Susilo. Papa bilang nama adalah doa orang tua untuk anaknya. Dan ternyata nama aku juga berarti sesuatu. Dody adalah singkatan dari nama papa mama aku. Papa Bambang SumboDO dan mama AchaDYati. Kedua nama yang diantara hurufnya aku font besar itulah dari mana nama aku berasal. Hidup di dalam lingkungan keluarga yang sederhana tetapi kaya raya. Dalam arti kaya iman, kaya ilmu, kaya teman, kaya kesabaran, kaya kebijaksanaan. Aku tiga bersaudara dan aku adalah si sulung dengan dua adik cewek yang cukup jauh rentang usianya dari aku.

Hingga usiaku yang sekarang ini, aku belum pernah tinggal jauh dari papa mama. TK aku di TK Baiturrahman Semarang. Dari usia 6 s/d 12 tahun aku duduk di SD Pendrikan Utara IV Semarang. Menginjak SMP, aku bersekolah di SMP Negeri 7 Semarang. Dan benar apa kata almarhum penyanyi Chrisye, masa-masa paling indah masa-masa di SMA. Aku melewati masa-masa itu di SMA Negeri 3 Semarang. Selanjutnya sejarah akademis ku, aku tempuh dengan belajar di DIII Bahasa Inggris Fakultas Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang. Orang bilang ijasah DIII belum cukup untuk bekal kerja. Oleh karena itu aku lanjutkan studi ku di Ekstensi Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang.

Dan ternyata terbukti orang bilang apa. Strata I aku sangat membantu aku untuk mudah mendapat pekerjaan. Di usia ku ke 23 tahun aku telah bekerja sebagai Front Desk Assistan di Hotel Nugraha Wisata Bandungan Kabupaten Semarang. Per tanggal 18 Desember 2003 s/d 18 Desember 2004, aku resmi bekerja di Front Office Dept. Hotel tersebut. Karirku mulai menanjak ketika per 20 Maret 2005 aku bergabung dengan Mal Ciputra Semarang sebagai Public Relations. Hingga tanggal 20 September 2006 aku mengabdikan seluruh hidup dan waktuku untuk bekerja sepenuh hati di Mal Ciputra Semarang.

Aku termasuk orang yang mudah berteman. Banyak teman aku yang saking banyakanya sampai aku sendiri sering lupa siapa namanya. Bukan bermaksud untuk melupakan, tetapi ingatan aku juga ada batasnya. Aku hanya manusia lemah ciptaan Allah yang tiada daya tanpa ada bantuan-Nya. Tapi setidaknya perkembangan dunia yang sangat pesat saat ini sangat membantuku dapat melalui kesulitan tersebut. Meski mungkin tidak seluruhnya, tetapi perkembangan dunia telekomunikasi telah menjawabnya. Meski mungkin hanya nama dan nomor handphone yang aku punya, tetapi setidaknya bisa menyimpan data teman-temanku unuk waktu yang lama. Dan aku sendiri juga punya nomor handphone 081802425786.
Itulah sedikit tentang aku sebenarnya. Aku sebenarnya…….AKU.

DP MALL SEMARANG

Pada tanggal 31 Agustus 2007, kota Semarang, yang terkenal dengan makanan khas Lunpia, telah mengukir sejarah baru di dunia shopping center. DP Mall Semarang hadir memberi warna baru wajah perbelanjaan di Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah ini. Khususnya pada lingkup pasar modern, DP Mall Semarang menjadi mall ketiga terbesar setelah Mal Ciputra Semarang dan Java Supermall Semarang. Dengan menawarkan konsep yang berbeda dari pendahulunya, DP Mall Semarang mencoba untuk menarik hati insani kota ATLAS ini yang notabene shoppingcoholic ( kalau boleh mengistilahkan “mereka yang gila belanja” ).

Sehingga dapat ditebak, ribuan pengunjung memadati grand opening mall tersebut pada hari jumat yang lalu. Kebetulan saya termasuk salah satu pengunjung yang kalau orang Jawa bilang “nganyari” mall tersebut karena datang saat bersamaan dengan grand opening tersebut. Gemebyar gelaran tersebut sebenarnya telah dimulai pada pukul 8 pagi, tetapi baru pada sore harinya saya bisa datang ke mall tersebut. Jadi hilang kesempatan saya untuk menikmati aksi panggung Dewi Sandra, salah satu artis ternama dari Jakarta.

Ternyata sesal saya tak hanya berhenti sampai di situ. Untuk memasuki area parkir mall tersebut ternyata juga sangat sulit. Kemacetan total di sepanjang Jalan Pemuda, di mana mall tersebut berdiri, juga ternyata tak terhindarkan. Semoga saja ini hanya sementara. Kemudian ketika telah masuk area parkir, ternyata arus kendaraan baik itu roda dua atau empat masih semrawut. Meski sebenarnya telah ada niatan untuk membuat area parkir yang sangat luas. Bahkan mungkin lebih luas dari bangunan gedung mall itu sendiri.

Dan bayangan bahwa saya akan menjumpai sebuah bangunan gedung mall yang sangat besar dan luas ternyata lenyap seketika melihat kenyataan di atas. Apalagi bangunan gedung mall tersebut berada di balik deretan ruko yang berdiri memanjang sehingga tampak muka mall tersebut tertutupi.

Selanjutnya saya masuk ke dalam gedung mall yang berlantai tiga tersebut. Tampak venue yang luas di lantai dasar yang ternyata menjadi exhibition atau event area. Kembali ada sesuatu yang menyebabkan image luas pada area tersebut menjadi sedikit berkurang, yaitu karena adanya dinding-dinding penyangga atau pilar yang cukup besar. Naik ke lantai 1, saya jumpai anchor tenant Carrefour. Sepertinya tenant inilah yang ditawarkan untuk dapat menjadi daya tarik utama dari mall tersebut. Selain itu, masih ada satu anchor tenant lagi, berada di lantai 2, yaitu Kentucky Fried Chicken ( KFC ). KFC ini terletak satu lantai dengan food court mall tersebut yang menurut saya memiliki sitting area yang tidak begitu luas. Sejauh mata saya memandang, tenant-tenant yang telah buka pada saat opening tersebut hanya sekitar 50 %. Dan sampai sejauh itu, untuk tenant mix, sepertinya sudah cukup variatif.

Satu yang sangat mengesankan saya, yaitu mushola yang dibangun dengan cukup luas, mudah dijangkau, serta nyaman dipakai untuk beribadah. Sebagai seorang muslim dan kenyataan bahwa sebagian besar penduduk Semarang memeluk agama Islam, wajarlah jika saya membandingkan kondisi mushola di DP Mall dengan yang ada di Mal Ciputra Semarang ataupun di Java Supermall Semarang. Di kedua pusat perbelanjaan tersebut, mushola terletak di tempat yang sulit dijangkau serta tidak nyaman.

Di balik plus minus dari DP Mall Semarang yang berdasarkan pada pikiran orang awam seperti saya, saya tetap merasa bangga dengan adanya mall tersebut. Ini menunjukkan Semarang sebenarnya tidak kalah dengan kota besar lainnya dari segi pasar modern. Semoga ini dapat menjadi pemicu untuk lahirnya kembali pasar modern yang lain tanpa harus mengorbankan pasar tradisional yang telah ada. Saya juga menyampaikan selamat atas dibukanya DP Mall Semarang, dengan harapan DP Mall Semarang dapat selalu berbenah dan berubah menuju hal yang lebih baik sehingga dapat menjadi alternatif tujuan belanja warga Semarang. Atau setidaknya dapat memecah keramaian kota yang selalu terpusat di Simpang Lima di mana di sana terdapat juga Mal Ciputra Semarang. Usia boleh muda, tetapi cara berfikir dan bergerak jangan mau kalah oleh yang lebih tua. Bahkan kalau bisa, lebih berhasil dari mall-mall pendahulunya. SELAMAT & SUKSES.