Senin, 24 September 2007

NGANYARI NGABUBURIT…………

Sob, masuk sepuluh hari yang kedua di bulan ramadhan ini sob kita. Gak terasa ya, hehehehe…… Tapi sob, biar gini cerita apapun dan kapanpun terjadinya tetep asik buat dibaca lho. Kayak yang satu ini. Pas di awal ramadhan 1428 H. Tanggal 13 September 2007 hari Kamis, kala hari menjelang sore. Kala itu puasa hari pertama. Kala itu sob aku, bung abid baru saja membeli kamera baru. Aku, bang awin, bung abid, adiknya dan istrinya sepakat untuk “nganyari”. Saat itu kami nganyari dua hal, kamera bung abid dan nganyari buka puasa di hari pertama ramadhan. Singkat cerita sob akhirnya cerita itu tercipta.
Sob waktu kala itu masih menunjukkan pukul 3 sore sementara saat berbuka masih lama. Kita ngashar dulu sob baru ngabuburit. Kita sepakat ngabisin waktu sore itu di pantai Maron. Buat aku, itu adalah kunjunganku yang ketiga dalam kurun waktu satu minggu. Hehehhe… emang indah sih sob….jadi setelah ngashar kita langsung meluncur ke Maron. Beda dari hari Sabtu atau Minggu sob, hari itu hari kerja. Dan ternyata suasana pantai lebih tenang damai karena pengunjung sedikit. Kita bisa menyusuri tepi pantai dengan leluasa. Kita bisa berfotoria dengan berbagai macam pose sesuka kita. Yang pasti have fun. Jepret sana jepret sini wow keren……
Dan aku tak ketinggalan membuat kenangan di sana. Sob, aku kumpulin bekas kulit kerang yang tersebar di sekitar pantai. Lalu aku susun menjadi rangkaian huruf yang membentuk sebuah nama. Nama seseorang yang udah nyuangkut di ati. Kulit kerang yang putih bersih ditata di atas pasir hitam yang jantan. Dan jika aku boleh berfilosifi sob, hitam dan putih adalah pasangan yang ada dan akan terus ada. Hitam dan putih adalah dua sisi dunia yang menjadi dasar warna warni kehidupan insani. Dan jika lebih jauh memaknainya, nama itu adalah harapanku. Tak lupa sob, momen itu kuabadikan. Setelah selesai sob, kerang2 yang terangkai itu kukumpulkan kembali untuk aku serahkan kembali ke pelukan air pantai. Biar air-air itu membawanya pergi ke lautan luas. Dan kalau boleh diibaratkan seluas lautan itulah harapanku.
Akhirnya sob, matahari mulai masuk ke peraduan. Senja tiba dengan sunsetnya yang menawan. Hari menjelang malam. Tiba saatnya berbuka puasa. Perjalanan kita lanjutkan untuk mahriban dulu sob. Baru setelah itu kita buka puasa bersama dengan sepiring nasi goreng Pak Karmin cabang Mberok yang warungnya terletak di jln. Gajahmada. Dan aku sepakat dengan kata Fauzi Badilah dalam acara TV nikmatnya dunia, AJJJJIIIIIBBBBBB……… tak hanya berhenti di situ sob, kuliner ternyata masih berlanjut karena setelah itu kami sepakat untuk mencari hidangan penutup yaitu es marem di daerah Kranggan. Lagi-lagi AJJJJIIIIIBBBBB………
NGANYARI NGABUBURIT YANG AJJJJIIIIIIBBBBBBB…………

Tidak ada komentar: